Acak-acak lagu

Hobi dengerin musik rada keganggu nich semenjak naek motor, biasanya setel lagu di radio sekarang kaga bisa lagi.. HP sich bisa muter mp3 cuma kaga ada handsfreenya, adanya bluetooth handsfree. ribet kalo hpnya dipake dengerin lagu terus malah pas mau dipake nelp batrenya abis jadi repot sendiri. Continue reading

Saya bisa nyumbang apa??

“Saya kan ga bisa mrogram, make komputer aja jarang-jarang, kalo mau nyumbang duit belom mampu. Mana bisa saya berpartisipasi dalam program Open Source? Paling cuma bisa makenya aja.”

Mungkin kata-kata itu pernah tersirat dalam pikiran anda, bahkan saya juga tadinya berfikir seperti itu, hanya saja ternyata saya salah besar, untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan Open Source bukan hanya orang-orang yang pintar dan jago mrogram saja, juga bukan orang yang punya dana banyak, namun orang-orang awam seperti saya dan Anda dapat berperan penting dalam pengembangan Open Source program

Salah satu caranya adalah dengan menjadi sukarelawan untuk mencoba program-program baru yang sedang dibuat oleh pemrogram Open Source (beta program) dan memberikan masukan atau input terhadap kekurangan atau kelebihan dari program itu. Setiap masukan akan membantu pengembangan program itu lebih jauh sehingga diharapkan program itu siap digunakan tanpa ada bug atau kesalahan program.

Kemudian kalau bahasa inggrisnya lumayan bisa bantuin terjemahin programnya yang biasanya bahasa inggris ke bahasa indonesia, sehingga pemakai awam yang lain lebih terbantu bila menggunakan bahasa yang dimengerti olehnya. Banyak orang mengikuti milis linux atau open source untuk belajar program-program Open Source.  Andai Anda sudah lebih paham mengenai linux atau program open source lain, Anda bisa ikut milis untuk membantu pemakai yang baru nyoba-nyoba linux atau aplikasi open source lainnya.

Menyebarkan atau mempromosikan aplikasi open source dengan mengistall di komputer pribadi atau melalui tulisan di blog dsb, supaya aplikasinya dikenal banyak orang juga membantu penyebaran Open Source. Dengan menggunakan program gratis dari Open Source, sudah membantu mengurangi pembajakan terhadap program-program berbayar lainnya, semakin banyak orang yang menggunakan program bajakan akan menghambat perkembangan program open source karena sedikit orang yang memberi masukan terhadap programnya.

Mungkin Windows kita original dapet dari beli laptop/pc tetapi sepertinya jarang Officenya original, soalnya program Microsoft Office bisa ratusan dollar, terus paling juga beli CD Bajakannya di mall. Daripada membeli CD bajakan senilai 10-30 rb bahkan lebih apabila beli DVD bajakan, lebih baik sumbangin duitnya 5-10 dollar (paling 50-100rb) buat Open Source, kalo emang lagi ada duit lho.

Bahkan dengan menggunakan aplikasi tertentu doang udah ngebantuin loh. Misalnya Mozilla Firefox itu dapet duit dari Google, Kalau kita ngesearch dengan google terus ngeklik iklan yang di google, nanti mozilla foundation dapet duit.

Jadi masih berfikiran ga bisa bantu apa-apa buat open source?

Ada Linux di ponselku

Android ya?? Ponsel Linux buatan si Google?? atau Motorolla MontaVista? atau mungkin Nokia N800 internet tablet? Bukan.. ini bukan soal membahas ponsel linux yg keluar dari pabrik. Tapi soal nginstall Linux di PDA berbasis Windows Mobile, seperti yang pernah saya lakukan sewaktu menginstall Dos dan windows 3.x di SPV m5000 saya.

Setelah saya search di google SPV M5000 merupakan nama lain dari HTC Universal yang memiliki banyak nama, beberapa distro linux yang tersedia untuk HTC universal ini dapat didownload disini. Saya mencoba untuk menjalankan dua buah distro linux yaitu OpenMoko dan Qtopia, Instalasi Qtopia dan OpenMoko cukup mudah, yaitu dengan cara mendownload file .cab, lalu diletakkan di memorycard ponsel lalu dijalankan, instalasi ini akan memakan waktu sekitar 10 menit dan memakan ruang sekitar 100Mb, namun setelah terinstal untuk menjalankan lagi cukup cepat.

Distro OpenMoko berjalan pada mode Landscape (mendatar) dimana menu-menunya dapat diakses melalui layar touchscreennya yang responnya cukup cepat, pengetikan tulisan dapat melalui onscreen keyboard ataupun melalui hard keyboard. OpenMoko memiliki semacam task manager yang dapat mengetahui aplikasi apa saja yang sedang berjalan.

Sedangkan distro Qtopia berjalan pada mode portrait (tegak) yang menu-menunya juga dapat diakses melalui touchscreennya, namun karena posisi layar yang mendatar, keyboard bawaannya tidak dapat dipergunakan, jadi input tulisan hanya dengan onscreen keyboard saja. Respon menu tergolong lambat dan sensitivitas layarnya kurang dibanding dengan OpenMoko, namun aplikasinya lebih mudah dipergunakan karena layarnya tegak seperti ponsel biasa

Kelemahan dari kedua Distro tersebut adalah belum mampu mengoptimalkan hardware yang ada di HTC Universal itu, seperti kamera, Wifi, Koneksi 3G dan tidak bisa rotasi layar secara otomatis yang merupakan fitur bawaan PDA itu. Kemudian ketika menjalankan linux, sistem operasi windowsnya akan non-aktif karena distro ini bukanlah emulator yang berjalan dibawah windows mobile namun memiliki sistem tersendiri,

Managemen daya pada distro ini masih kurang bagus, sehingga baterai cepat habis dan badan ponsel terasa hangat yang sepertinya berasal dari baterai. Untuk keluar dari sistem linux ini, disediakan menu untuk keluar dengan menahan tombol power, namun sampai sekarang saya belum berhasil langsung masuk ke windows mobile lagi kecuali dengan melakukan softreset.

Distro linux untuk PDA berbasis windows merupakan alternatif bagi seseorang yang bosan dengan tampilan dan sistem windowsnya dan ingin mencoba ponsel linux. Apabila seluruh hardware dalam ponsel ini dapat bekerja dengan maksimal, bukan tidak mungkin distro ini menjadi pengganti sistem operasi dalam ponsel saya.

Bisakah program-program yang ada di Ubuntu menggantikan program yang sehari-hari saya pakai di Windows?

Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh temen-temen saya… Yahh. emang sich setiap sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, namun untuk memulai belajar menggunakan suatu sistem operasi yang berbeda memerlukan “keberanian” tersendiri, terlebih lagi apabila sudah terbiasa atau bergantung kepada suatu program yang terdapat pada sistem operasi yang lama.

Distro linux yang saya coba, yaitu Ubuntu, saya rasa sudah mencukupi untuk kebutuhan harian saya, seperti untuk sekedar browsing dan chatting di rumah, kantor, cafe atau kampus karena seluruh driver sudah berjalan dengan sempurna, sehingga tidak ada kesulitan dalam mengakses internet via Lan, Wifi ataupun melalui dialup modem.

Lalu apakah kegunaan laptop hanya untuk browsing dan chatting saja? Seperti posting saya sebelumnya untuk browsing langsung paham menggunakan Mozzila Firefox, soalnya sama persis dengan versi windows, terus untuk Ym memakai pidgin. Hal yang sangat penting dari sebuah notebook adalah kemampuannya untuk membuat dokumen atau worksheet dan untuk presentasi, semuanya itu juga bisa langsung dilakukan oleh Ubuntu soalnya udah ada OpenOffice yang kompatibel dengan format Doc Microsoft Word. Namun pada versi 2.4 milik saya untuk file extension docx baru bisa untuk membuka saja, belum dapat untuk mengedit.

Hal lain saya sempat kesulitan untuk memutar koleksi film dan lagu-lagu yang terdapat di hardisk saya, karena program Totem Movie Player mengatakan tidak ada codec yang sesuai, tapi diberi pilihan untuk download ke internet, setelah download codecnya, langsung bisa buat muter semua koleksi film-film saya. Berlanjut ke Rhythmbox Music Player yang tidak hanya bisa memutar dan mengorganisir koleksi lagu-lagu saya, juga bisa untuk memanage lagu di iPod saya. yang pada awalnya saya bingung bagaimana cara memanage lagu di iPod ternyata setelah di sambung ke USB langsung dikenali oleh Rhythmbox dan dapat menambah lagu sesuka hati tanpa perlu menghapus isinya (FYI: iPod hanya bisa disinkronisasi dengan satu iTunes, kalau ganti komputer biasanya isinya musti dihapus dulu) .

Nah hanya dengan beberapa program-program bawaan tadi saya sudah bisa bekerja dan bermain serta menghibur diri dengan Ubuntu, tapi, masih ada tapinya lho beberapa program saya rasa masih lebih bagus yang jalan di windows, setidaknya sampai saat ini belum menemukan program buat gantiin Windows Live Writer yang saya pakai buat ngetik blog ini, jadi saya masih butuh windows, yang ternyata bisa saya jalankan dari dalam Ubuntu dengan menginstall virtual box

Soal instalasi Virtual box ini bakal diteruskan besok aja. Soalnya virtual box ini saya rasa berguna banget buat orang yang mau pindah ke linux, tapi masih ada satu dua program yang masih harus jalan di windows.

Instalasi Driver Ubuntu 8.04 di Presario 3837 (bagian 2)

Hal berikut yang ingin saya install adalah driver Wifi, karena laptop tanpa wifi itu kok rasanya ada yang kurang. Menggunakan perintah lspci dari terminal, maka diperoleh jenis wifi yang ada di laptop ini

root@aris-buntu:~# lspci
……

05:00.0 Ethernet controller: Marvell Technology Group Ltd. 88E8039 PCI-E Fast Ethernet Controller (rev 14)
07:00.0 Network controller: Broadcom Corporation BCM4312 802.11b/g (rev 01)
….

Setelah diketahui tipe kartu jaringannya, maka dengan penelurusan internet diperoleh driver dari wesbite Broadcom, dimana untuk driver wifinya dapat didownload disini dan file petunjuknya ada disini. Berdasarkan petunjuknya maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut dengan asumsi bahwa file hasil download tersebut ada di Desktop, hal pertama adalah mengekstrak filenya

root@aris-buntu:~# cd Desktop
root@aris-buntu:~/Desktop# mkdir hybrid_wl
root@aris-buntu:~/Desktop# cd hybrid_wl
root@aris-buntu:~/Desktop/hybrid_wl# tar -xzf /home/aris/Desktop/hybrid-portsrc-x86_32_5_10_27_6.tar.gz

Selanjutnya kita perlu tahu versi kernel kita untuk langkah selanjutnya, bisa diketahui dengan cara uname -r

root@aris-buntu:~/Desktop/hybrid_wl# uname -r
2.6.24-16-generic    –> ini versi kernel laptop saya

catat versi kernel tersebut untuk membuat file wl.ko dengan cara

root@aris-buntu:~# make -C /lib/modules/<2.6.xx.xx>/build M=`pwd`

Sekarang seharusnya terdapat file wl.ko didalam direktori hybrid_wl

Perhatian :

1. Perhatikan tanda kutip pada `pwd` jangan tertukar dengan tanda ‘pwd’

2. Ganti <2.6.xx.xx> dengan versi kernel anda

contoh untuk laptop saya perintahnya menjadi

root@aris-buntu:~# make -C /lib/modules/2.6.24-16-generic/build M=`pwd`

make: Entering directory `/usr/src/linux-headers-2.6.24-16-generic’
  LD      /home/aris/Desktop/hybrid_wl/built-in.o
  CC [M]  /home/aris/Desktop/hybrid_wl/src/wl/sys/wl_linux.o
  CC [M]  /home/aris/Desktop/hybrid_wl/src/wl/sys/wl_iw.o
  CC [M]  /home/aris/Desktop/hybrid_wl/src/shared/linux_osl.o
  LD [M]  /home/aris/Desktop/hybrid_wl/wl.o
  Building modules, stage 2.
  MODPOST 1 modules
  CC      /home/aris/Desktop/hybrid_wl/wl.mod.o
  LD [M]  /home/aris/Desktop/hybrid_wl/wl.ko
make: Leaving directory `/usr/src/linux-headers-2.6.24-16-generic’

Mulai instalasi driver wifi

root@aris-buntu:~# insmod /home/aris/Desktop/hybrid_wl/wl.ko

Seharusnya wifi telah berjalan dapat dilihat di ikon jaringan di taskbar atas

 

Namun apabila komputer di restart, maka driver tersebut akan hilang lagi, untuk membuat driver tersebut diload ketika Ubuntu startup, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut

masuk terminal root, untuk mencegah driver bawaan tidak di load

root@aris-buntu:~# gedit /etc/modprobe.d/blacklist

tambahkan baris berikut ini di akhir file
#############################
blacklist b43
blacklist b43legacy
blacklist bcm43xx
#############################

kemudian simpan

berikutnya kita copy driver wlan (wl.ko)  dari direktori direktori hybrid_wl kedalam sistem

root@aris-buntu:~# mkdir /lib/modules/2.6.24-16-generic/wlan
root@aris-buntu:~# cd hybrid_wl
root@aris-buntu:~# cp /home/aris/Desktop/hybrid_wl/wl.ko /lib/modules/2.6.24-16-generic/wlan

Kemudian supaya drivernya bisa memakai enkripsi (wpa/wep).

root@aris-buntu:~# gedit /etc/modules

tambahkan di baris terakhir:
######################
ieee80211_crypt_tkip
######################

kemudian simpan

Terakhir, agar drivernya diload waktu startup

root@aris-buntu:~# gedit /etc/rc.local

Lihat di baris paling akhir,  kalau ada tulisan "exit 0", sisipkan baris ini sebelum baris "exit 0"

################
insmod /lib/modules/2.6.24-16-generic/wlan/wl.ko
################

Jika tidak ada baris yg tulisannya "exit 0", tambahkan saja baris insmod di paling bawah

simpan kemudian restart, maka driver wifi akan diload secara otomatis..

Instalasi Driver Ubuntu 8.04 di Presario 3837 (bagian 1)

Kutipan dari Komunitas Ubuntu Indonesia

Ubuntu berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu

Setelah mencoba Live CD Ubuntu 8.04 dari kakak saya maka saya kemudian memutuskan untuk memulai instalasinya dengan mengikuti langkah-langkahnya dari sini. beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bahasa yang dipergunakan lebih baik default Inggris karena bahasa Indonesianya masih membingungkan, dan untuk pembuatan partisi terpisah dimana saya masih menginginkan sistem operasi windows saya dapat berjalan. Backup data-data penting terlebih dahulu sebelum memulai proses instalasi.

Setelah proses instalasi selesai,ada beberapa hardware yang belum dapat berjalan, sehingga diperlukan instalasi driver tersendiri. Beberapa hardware yang saya ketahui belum berjalan adalah Webcam dan Wifi. Untuk instalasi driver kadang diperlukan koneksi internet, maka saya perlu membuat koneksi dial up dengan kabel data menggunakan ponsel Nokia E61 saya, untuk setiap penggunaan terminal, saya berada dalam mode root terminal dengan mengetik sudo –s

aris@aris-buntu:~$ sudo -s
[sudo] password for aris:
root@aris-buntu:~#

Sambungkan E61 menggunakan kabel USB

ketik lsusb maka akan terbaca sebagai Nokia Mobile Phones

root@aris-buntu:~# lsusb
Bus 007 Device 004: ID 04f2:b016 Chicony Electronics Co., Ltd
Bus 007 Device 001: ID 0000:0000
Bus 006 Device 001: ID 0000:0000
Bus 005 Device 002: ID 03f0:171d Hewlett-Packard
Bus 005 Device 001: ID 0000:0000
Bus 004 Device 002: ID 062a:0003 Creative Labs
Bus 004 Device 001: ID 0000:0000
Bus 003 Device 003: ID 0421:044d Nokia Mobile Phones
Bus 003 Device 001: ID 0000:0000
Bus 002 Device 001: ID 0000:0000
Bus 001 Device 001: ID 0000:0000

Kemudia perlu mencari port modemnya, dengan mengetik wvdialconf

dibagian akhir dari hasil perintah wvdialconf akan muncul

Found an USB modem on /dev/ttyACM0.
Modem configuration written to /etc/wvdial.conf.
ttyACM0<Info>: Speed 460800; init “ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0″

Nah /dev/ttyACM0 itulah port modem nokia saya, lalu untuk konfigurasi koneksi , edit menggunakan gedit aja

root@aris-buntu:~# gedit /etc/wvdial.conf

karena koneksi yang saya gunakan adalah indosat broadband, maka beberapa baris saya ganti menjadi seperti ini

[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Init3 = AT+CGDCONT=1,”IP”,”indosat3g”
Modem Type = USB Modem
ISDN = 0
Phone = *99#
Modem = /dev/ttyACM0
Username = ”
Password = ”
Baud = 460800

Setelah selesai, simpan kemudian tutup editor.

Untuk mulai koneksi, dari Root Terminal ketik “wvdial” tanpa tanda petik, tunggu sampai connected, sedangkan untuk diskonek tinggal tekan CTRL-C atau close Windownya.

Lanjut ke bagian instalasi driver Webcam, pertama masuk ke terminal, cek dengan lsusb diperoleh tipe webcamnya

root@aris-buntu:~# lsusb
Bus 007 Device 004: ID 04f2:b016 Chicony Electronics Co., Ltd

mengikuti petunjuk dari forum Ubuntu, berikut langkah-langkahnya di terminal

root@aris-buntu:~#apt-get install subversion build-essential linux-headers-$(uname -r)
root@aris-buntu:~#svn checkout svn://svn.berlios.de/linux-uvc/linux-uvc/trunk
root@aris-buntu:~#cd trunk
root@aris-buntu:~#make
root@aris-buntu:~#cp -av /lib/modules/$(uname -r)/ubuntu/media/usbvideo/uvcvideo.ko /lib/modules
root@aris-buntu:~#install -v -m644 uvcvideo.ko /lib/modules/$(uname -r)/ubuntu/media/usbvideo/uvcvideo.ko
root@aris-buntu:~#depmod -ae $(uname -r)

Untuk mencoba apakah driver webcam sudah terinstall dan berfungsi, dapat menggunakan aplikasi Cheese

root@aris-buntu:~# apt-get install cheese

setelah proses instalasi program cheese dapat ditemukan di applications-graphics-cheese

Apa sich bagusnya Linux??

Semenjak saya mempergunakan komputer, beberapa sistem operasi telah saya coba, yang paling umum ya keluarga microsoft dari seri dos, windows 3.xx sampai ke seri vista pernah saya coba semua, sedangkan kalo versi Unix dari keluarga macintosh yang seri 10.x.x kalo ga salah (cuma minjem punya kakak sich, maklum ga kuat beli hehehe). Nah untuk keluarganya Linux awalnya saya nganggep ni sistem jelek amat ya. Tampilannya kaku dan ga bisa ngapa-ngapain. Apalagi linux yang dulu terakhir saya coba seinget saya versi fedora core seri 2. Dimana tampilannya udah mendingan, tapi tetep aja saya ngerasa kok masih kaku banget dan ga user friendly. Akhirnya balik lagi ke keluarga microsoft.

Namun masalah klasik di windows seperti yang telah banyak diketahui adalah virusnya yang ga keitung banyaknya serta masalah kestabilannya. Sampai-sampai saya ngebela-belain nginstall Hackintosh di laptop sama dekstop biar kalo ada lagi browsing-browsing sama lagi mau ngopi data dari sumber tak dikenal bisa aman dari virus.. Maklum ga ada dana buat beli yang asli :(. Cuma namanya juga program ngebajak, kaga bisa di didaftarin automatic updatenya, belom lagi banyak hardware yang ga kedetek dan ga ada drivernya, jadi ya terima apa adanya aja.

Sampai akhirnya kakak saya menyarankan kenapa ga nyoba linux aja? Dengan alasan ribet saya menolak, lalu dipaksa buat nyobain linux generasi baru yang katanya udah user friendly, diberi contoh buat nyoba Ubuntu yang dukungannya banyak dan juga bisa dicoba dulu dijalanin dari CD katanya. Akhirnya saya coba jalankan CD Ubuntu 8.04 di laptop. ternyata tampilannya udah bagus, namun beberapa hardware saya yang ga kebaca. Akhirnya saya install di hardisk dan dengan sedikit serching di internet, semua hardware dalam laptop Compaq Presario 3837 saya berjalan normal.

Beberapa hari awal saya masih bingung cara-cara untuk instalasi driver, bikin koneksi dial up, dan lainnya. Namun setelah terbiasa ternyata enak juga, program yang ada ga kalah dari Windows atau Macintosh, Browsing, Chatting, Nonton film dan dengerin musik, Mengamankan data, semuanya ada. Jadi apa sich bagusnya Linux?? Tampilannya bagus? Kestabilannya? Programnya? Tahan virus? Kalo menurut saya sih kelebihannya semuanya itu. Tapi jangan percaya aja apa kata orang, coba sendiri deh. Paling rugi waktu, soalnya semuanya kan GRATIS dan legal Ga pake Bajak membajak lagi….

Berkenalan dengan Open Source tanpa disadari

Tanpa disadari sudah lebih dari 13 tahun saya mengenal komputer, tepatnya ketika SMP diajarkan komputer oleh kakak saya. Dimulai dari komputer pertama kami sebuah CPU pentium 1 yang bersistem operasi windows 95. Semenjak itu setiap hari selalu berhubungan dengan komputer. Pada awalnya saya hanya tahu cara menggunakan untuk kepentingan mengetik makalah atau bermain game kecil. Maklum komputer lama, tanpa multi media.

Namun seiring perjalanan waktu komputer telah menjadi bagian penting dalam hidup saya, dimana saya belajar untuk memperbaiki kerusakan kecil, pembersihan virus sampai ke instalasi ulang sistem. Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan sistem operasinya. Komputer menjadi bagian penting dalam hidup saya untuk mencari data dan informasi melalui internet, mendengarkan lagu dan menonton film atau sesekali mengkompres film untuk ditonton di PDA/ponsel.

Pada awalnya Program bawaan di windows sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian saya namun semakin lama saya merasa ada yang kurang, seperti browser yang saya pergunakan pada awalnya adalah Internet Explorer (IE), Kelemahan IE generasi awal adalah harus membuka window baru untuk setiap alamat yang ingin kita kunjungi, dimana akan membuat penuh tampilan dektop, Kebutuhan akan browser pengganti membuat saya mencari program di internet dan itu yang
membuat saya berkenalan dengan browser Mozzila Firefox yang pada awalnya saya sukai karena memiliki kelebihan mampu membuka beberapa halaman dalam satu window, kemudian saya menemukan berbagai kelebihan lainnya. Kegemaran memutar film dan musik pun pada awalnya dapat mempergunakan media player bawaan windows, namun untuk film-film DVD atau klip dari ponsel
kadang tidak bisa diputar langsung di media player bawaan windows, dengan program Media Player Classic atau VLC maka hampir semua jenis film dan lagu dapat diputar tanpa hambatan.

Beberapa program lain yang saya pergunakan dalam keseharian juga saya cari yang lebih simpel dan lebih handal, seperti untuk file yang terkompresi hasil download kadang tidak bisa dibuka oleh windows, dengan bantuan 7zip saya dapat membuka seluruh jenis kompresi yang umum digunakan. Kemudian untuk melindungi data-data pribadi saya yang penting saya cukup mempergunakan Truecrypt, program enkripsi yang cukup handal untuk melindungi data dari tangan jahil. Sedangkan untuk mengkonversi file video kedalam PDA/ponsel saya gunakan Media Coder yang mampu menangani file-file video kedalam format apapun.

Satu kesamaan dari semua program-program yang saya pergunakan adalah program tersebut gratis, selanjutnya kenyataan yang baru saya ketahui setelah bertahun-tahun mempergunakan seluruh program tersebut adalah ternyata seluruhnya merupakan program Open Source. Mungkin banyak diantara kita yang tidak menyadari dalam keseharian bersama komputer kita telah mempergunakan program gratis yang membajak, Sedangkan ternyata banyak program yang gratis beneran yang
lebih powerfull untuk menggantikan program-program tersebut. Jadi kalo ada yang halal ngapain kita musti Mbajak.. ya ga. hehehe.

i love open source program even though now i am only a user and can’t give any contribution at all, maybe next time I’ll give something to open source.